Senin, 05 Mei 2008

Masjid Agung Kebumen Dilengkapi Perpustakaan

Masjid Agung Kebumen Dilengkapi Perpustakaan


5/03/2008 05:34:35 KEBUMEN (KR) - Guna melengkapi pelayanannya kepada umat sekaligus untuk lebih memakmurkan masjid, Takmir Masjid Agung Kebumen sejak tahun 2007 membuka fasilitas perpustakaan. Tempatnya persis di depan masjid, memanfaatkan sudut aula yang jika sore hari digunakan sebagai taman pendidikan Alquran (TPQ).
Masjid menurut Sekretaris II Takmir Masjid Agung Kebumen, MZ Ma’tufi kepada KR di ruang kerjanya, belum lama ini, menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan umat. Sebagai tempat ibadah kaum muslimin dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, masjid juga menjadi pusat informasi bagi jemaah, serta tempat untuk meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan umat, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat.
Karena itu, perpustakaan dianggap penting sebagai salah satu sarana pendidikan nonformal bagi jemaah masjid. Diharapkan perpustakaan membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan jemaah. “Itu ajaran agama karena termasuk memakmurkan masjid,” jelas Ma’tufi.
Perpustakaan Masjid Agung Kebumen masih dalam tahap rintisan. Koleksi yang tersedia diakui belum banyak. Hanya sekitar 400 eksemplar dengan 350 judul. Buku dan majalah disediakan untuk memenuhi kebutuhan bacaan yang mendidik bagi anak-anak, dewasa dan orang tua. Dari pengetahun umum hingga buku dan majalah Islami. Dari yang ringan dibaca se-perti humor sufi hingga kitab yang tebal halamannya. Perpustakaan masjid ini buka setiap hari kecuali hari Jumat.
Pengunjung yang datang belum sebanyak perpustakaan umum. Setiap hari hanya ada 5 hingga 10 pengunjung. Namun pada hari Minggu, cukup banyak anak-anak sekolah yang datang. Ada yang sekadar membaca maupun yang meminjam buku atau majalah untuk menunjang tugas sekolah.
Syarat bisa meminjam koleksi Perpustakaan Masjid Agung Kebumen, harus menjadi anggota dengan memberi infak Rp 2 ribu. Dalam perkembangannya, muncul masalah adanya anggota yang tidak segera mengembalikan buku pinjaman meski batas waktu pinjaman selama 4 hari sudah lama terlewati. Bahkan ada yang sejak perpustakaan buka, hingga kini belum mengembalikan.
“Kami tidak punya sarana dan petugas penagihan. Jadi kami hanya berharap buku-buku yang sudah lama dipinjam segera dikembalikan agar orang lain bisa ikut membaca,” kata Ma’tufi. Ia juga berharap ada banyak pemilik buku yang mewakafkan buku-bukunya untuk melengkapi koleksi Perpustakaan Masjid Agung Kebumen.
“Daripada rusak tidak dibaca karena penyimpanannya tidak baik, lebih baik diwakafkan untuk memakmurkan masjid,” pinta Ma’tufi. (Suk)-c


Sumber

www.kr.co.id